Page 53 - Jurnal Farmasi Klinik Vol 4 No 1
P. 53
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Volume 4 No 1
vector infeksi penyakit ini mengenai kuman Mycobacterium leprae.
semua usia, terbanyak pada dewasa Penyakit ini mempunyai afinitas
muda, sosial ekonomi menengah ke utama pada saraf tepi/perifer,
bawah dan wilayah padat penduduk kemudian kulit, dan dapat mengenai
terutama di daerah tropis (Susetyo & organ tubuh lain seperti mata, mukosa
Menaldi, 2024). Kusta adalah penyakit saluran napas atas, otot, tulang dan
tropis terabaikan yang masih terjadi testis. Kusta dapat ditularkan melalui
dilebih dari 120 negara, dengan lebih droplet yang mengandung basil M.
dari 200.000 kasus baru dilaporkan leprae dari hidung dan mulut pasien
setiap tahun. Berdasarkan data World yang belum diobati. Masa inkubasi
Health Organization (WHO) pada sangat Panjang, dari beberapa minggu
tahun 2021 ditemukan kasus kusta hingga 20 tahun lebih, rata-rata 3
dengan total sebanyak 140.552 kasus hingga 5 tahun (Susetyo & Menaldi,
dengan rincian penderita kusta 2024). Kusta dapat disembuhkan dan
terbanyak ditempati India dengan total pengobatan pada tahap awal dapat
75.394 kasus dan urutan kedua mencegah kecacatan. Selain kelainan
ditempati Brazil dengan penderita fisik, penderita kusta juga menghadapi
kusta sebanyak 18.318 orang. stigmatisasi dan diskriminasi. Akibat
Indonesia menempati sebagai negara dari stigma ini, pasien kusta tidak
terbanyak ketiga dengan total 10.976 dapat melanjutkan pendidikan, sulit
kasus. Berdasarkan data yang mendapat pekerjaan, diceraikan oleh
dihimpun oleh Bidang Pencegahan pasangan, dikucilkan oleh lingkungan,
dan Pengendalian Penyakit (P2P) ditolak di fasilitas umum bahkan
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, fasilitas pelayanan kesehatan.
tercatat jumlah kasus Kusta baru sejak Sehingga penderita semakin sulit
tahun 2018 s.d. 2021 berturut-turut dideteksi dan diobati. Untuk
sebanyak 344 orang, 570 orang, 321 kepentingan pengobatan, WHO pada
orang dan 383 orang (Dinas Kesehatan tahun 1987 membuat klasifikasi kusta
Kota Jakarta, 2022). Angka prevalensi menjadi 2 tipe, yaitu tipe Pausibasiler
kusta di Indonesia pada tahun 2023 (PB) dengan sedikit atau tidak
sebesar 0,63 kasus per 10.000 ditemukan bakteri dan tipe
penduduk dan angka penemuan kasus Multibasiler (MB) dengan jumlah
baru sebesar 5,2 kasus per 100.000 bakteri yang banyak. Tahun 1995
penduduk. Selama sebelas tahun WHO merekomendasikan pengobatan
terakhir terlihat rasio prevalensi angka kusta dengan Multi Drug Therapy
penemuan kasus kusta baru tren relatif (MDT) untuk tipe PB maupun MB
menurun, tetapi kembali menunjukkan yang menggabungkan beberapa jenis
peningkatan sejak tahun 2022. Pada obat untuk mengurangi resiko
tahun 2023 dilaporkan terdapat 14.376 resistensi dan meningkatkan efektifitas
kasus baru kusta yang hampir 90% di pengobatan. Rejimen pengobatan
antaranya merupakan kusta tipe Multi MDT di Indonesia sesuai dengan yang
Basiler (MB) (Profil Kesehatan direkomendasikan oleh WHO pasien
Indonesia, 2023) PB mendapatkan obat rifampisin dan
Kusta merupakan penyakit dapson, satu blister untuk 1 bulan,
infeksi kronis yang disebabkan oleh dibutuhkan 6 blister yang diminum
https://jfklin.rsupfatmawati.co.id/jfklin 52