Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Akut Di Rawat Inap Rumah Sakit Fatmawati Tahun 2023
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Sindrom koroner akut merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia, sehingga penting untuk memahami bagaimana interaksi obat mempengaruhi pasien dengan kondisi ini. Bertujuan untuk mengevaluasi potensi interaksi obat pada pasien dengan diagnosis jantung koroner akut yang dirawat inap Rumah Sakit Fatmawati. Metode yang digunakan adalah kuantitaif dengan menggunakan survei. Jenis penelitian komparatif menggunakan waktu cross sectional dengan melihat catatan rekam medis pasien. Pengambilan data secara retrospektif dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan statistik Chi-square. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 90. Hasil penelitian menunjukan jumlah terbanyak pasien dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 57 pasien (63,2%), Katagori usia terbanyak 61-65 tahun sebanyak 20 pasien (22,2%), Penyakit penyerta terbanyak Hipertensi sebanyak 54 pasien (60,0%), Jumlah obat yang dikonsumsi 5-7 obat terbanyak 68 (75,6%) dan pasien yang berinteraksi 90 pasien (100,0%), Tingkat keparahan terbanyak level moderate sebanyak 309 interaksi obat (63,7%), Jenis terapi obat terbanyak yang sering digunakan antiaspilet sebanyak 153 obat dengan jenis obat terbanyak yaitu miniaspi dan Clopidogrel sebanyak 74 obat (15,1%), Jumlah interaksi obat fase farmakokinetik dan farmakodinamik terbanyak farmakodinamik sebanyak 478 interaksi (98,6%), Hubungan jumlah obat dengan potensi interkasi obat terbanyak 5-7 obat dengan kejadian interaksi moderate sebanyak 55 interaksi (52,9%). Hasil dari table Chi Square nilai P-value 0,996 Sehingga dapat dikatakan tidak adanya hubungan jumlah obat dengan kejadian potensi inteaksi obat pada pasien jantung koroner akut dikarenakan hasil nilai P-value 0,996 lebih besar dari nilai P ≥ 0,05. Interaksi ini diketahui memiliki resiko yang tinggi, sehingga perlu adanya pemantauan yang ketat. Perlunya pengawasan yang lebih intensif oleh tenaga kesehatan dalam pemantauan dan pengaturan regimen obat, guna meningkatkan keselamatan dan hasil klinis pasien.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Amelia, Ovi Agustin, dkk. (2020). Kajian Interaksi Obat Berdasarkan Kategori Signifikan Klinis terhadap Pola Persepan Pasien Rawat Jalan di Apotek X. Jambi: Universitas Jambi.
Auliafendri, Novycha, dkk. (2022). Evaluasi Interaksi Obat Jantung Koroner pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Medan: Universitas Imelda Medan.
Eni, Isriani. (2018). Pengaruh Terapi Murottal dan Aromaterapi Lavender terhadap Skala Nyeri Pasien Sindrom Koroner Akut di Ruang ICU RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Ghani, Lannywati, dkk. (2016). Faktor Risiko Dominan Penyakit Jantung Koroner di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan.
Hanutami, Berlian, dkk. (2019). Identifikasi Potensi Interaksi Antar Obat pada Resep Umum di Apotek Kimia Farma 58 Kota Bandung Bulan April 2019. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Lestari, Rini Dwi, dkk. (2020). Evaluasi Penggunaan Obat pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di Instalasi Rawat Inap RSUD Raden Mattaher Jambi. Jambi: Universitas Ubudiyah Indonesia.
Massarappi, Andi Farah Tiara Putri. (2022). Faktor-Faktor Risiko Kardiovaskuler pada Pasien Sindrom Koroner Akut di Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari – Desember 2021. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Marta, Camelia Restu Gusti. (2020). Studi Literatur: Asuhan Keperawatan pada Klien Penyakit Jantung Koroner dengan Masalah Keperawatan Ansietas.
Muhibbah, dkk. (2019). Karakteristik Pasien Sindrom Koroner Akut pada Pasien Rawat Inap Ruang Tulip di RSUD Ulin Banjarmasin. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.
Nur’aini, dkk. (2019). Evaluasi Interaksi Obat Jantung Koroner pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Tangerang: Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang.
Reyaan, Irianti Bahana Maulida, dkk. (2021). Studi Potensi Interaksi Obat pada Resep Polifarmasi di Dua Apotek Kota Bandung. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan. (2018).
Sanjani, Rizal Dwi, dkk. (2020). Sindrom Koroner Akut. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Saputri, Melenia. (2022). Telaah Potensi Interaksi Obat Resep Polifarmasi Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Rumah Sakit I.A. Moeis Samarinda. Kalimantan Timur: Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Syamsudin. (2011). Interaksi Obat: Konsep Dasar dan Klinis. Jakarta: Universitas Indonesia.
Tajudin, Tatang, dkk. (2019). Analisis Kombinasi Penggunaan Obat pada Pasien Jantung Koroner (Coronary Heart Disease) dengan Penyakit Penyerta di Rumah Sakit X Cilacap Tahun 2019. Cilacap: STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah.
Tiara, Andi Farah Putri Massarappi. (2022). Faktor-Faktor Risiko Kardiovaskuler pada Pasien Sindrom Koroner Akut di Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari – Desember 2021. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Usri, Nur Afifah, dkk. (2022). Karakteristik Faktor Risiko Pasien Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2020. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Winda, Riska. (2020). Tingkat Pengetahuan Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) tentang Penggunaan Obat di Rumah Sakit X Kabupaten Malang. Malang: Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang.